Batik sebagai warisan budaya terus maju dan berkembang. Terlebih setelah tahun 2009 lalu UNESCO menetapkan abtik sebagai warisan budaya asli Indonesia, seluruh daerah berlomba menciptakan batik sesuai dengan identitas daerah masing – masing. Tak terkecuali di Magelang, beberapa tahun belakangan banyak bermunculan pengrajin yang berbasis di kampung – kampung menciptakan desain batik khas Magelang yang pada akhirnya motif batik ciptaannya diberi nama sesuai nama kampung mereka seperti Batik Bayeman (bermotif sayur bayam), Batik Jagoan (bermotif ayam jago), Kemirirejo (bermotif buah kemiri), dan lain sebagainya.
Dalam rangka HUT Kota Magelang ke 1107 dan untuk menggairahkan batik Magelangan, pada tanggal 17 Maret 2013 lalu Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Magelang menyelenggarakan pemilihan putera puteri batik Magelangan di Bakorwil Kedu – Surakarta, Jl. Diponegoro Kota Magelang. Acara yang dibuka oleh Walikota Magelang itu berlangsung sangat meriah dan diikuti oleh ratusan peserta.
Saat ditemui ditengah acara, Kepala Disporabudpar Kota Magelang, Suko Tricahyo menjelaskan, “perlombaan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan agar batik hasil produksi warga Kota Sejuta Bunga ini dikenal luas oleh masyarakat. Yang penting juga agar masyarakat Magelang lebih mencintai produk batik lokal yang tidak kalah bagusnya dengan daerah lain”.
Kasi Promosi Penyuluhan dan Kerjasama Bidang Pariwisata Disporabudpar, Indri Astuti menambahkan, “Hampir setiap kecamatan ada yang memproduksi batik dengan ciri khas masing – masing seperti si Kampung Ringin Anom, Tuguran, Kebonpolo, Karet, Jagoan, Kliwonan, Bodongan, Cacaban dan lain sebagainya. Jangan sampai masyarakat Magelang tidak mengetahui produk kita sendiri. Walaupun Kota Magelang kecil, tapi memiliki potensi pariwisata dan ekonomi yang besar”.
Pada acara pemilihan putera puteri batik Magelangan tersebut digelar pula stand batik dan demo pembuatan produk batik tulis Magelangan. Saat ditemui, Kelik, salah satu pengrajin batik dari Tidar menjelaskan, “Acara semacam ini sangat perlu diadakan karena menjadi ajang promosi para pengrajin batik. Saya berharap dengan acara – acara seperti ini nantinya akan menumbuhkan rasa kecintaan masyarakat terhadap Kota Magelang sehingga pariwisata dan ekonomi Magelang makin tumbuh dan berkembang”, ujarnya.
Bertindak selaku juri dalam acara ini Renata Kholis (perias), Tatok Prihasmanto (designer), dan Kevin (koreografer). Pemenang selain memperoleh trophy dan uang pembinaan, nantinya juga akan dilibatkan dalam event – event promosi pariwisata Kota Magelang.
0 komentar:
Posting Komentar