buletinomahkayu

Rabu, 31 Juli 2013

Pecinta fotografi Magelang berkumpul di Skylight Plaza 25 Juni 2013 lalu untuk hunting pemotretan model bertajuk Beauty In The Night yang diikuti oleh lebih dari 30 fotografer. Acara diawali dengan diskusi fotografi yang dibawakan oleh Heri Wiyanto yang mengulas lighting photography.

Selang beberapa saat, pemotretan berlangsung. Wixi dan Asty terlihat asyik berlenggak lenggok di depan kamera, berpose mengikuti arahan fotografer yang memotret secara bergantian. Keduanya terlihat anggun dengan sentuhan make up garapan Vincentia Puri Sudaryanti. Acara hunting bersama berjalan hingga larut malam.

Berlangsungnya acara tak luput dari peran Prayitno Setiyo Darmo, atau akrab dipanggil Prayit, yang turut menyumbangkan busana koleksinya untuk digunakan pada sesi pemotretan. Prayit termasuk salah satu desainer yang dikenal produktif.  Dengan bendera bernama 25 (baca: two five), Prayit menjalani aktivitas sehari – hari di rumahnya yang beralamat di Jl. Tirtosari 2 No. 25, Seneng, Banyurojo, Mertoyudan, Magelang.

Perkenalannya dengan dunia fashion bermula saat dirinya menekuni dancer di era 80-an. Kala itu musik disco tengah menjadi primadona. Banyak disco party digelar dimana – mana. Jam terbang show yang tinggi menuntut Prayit lebih kreatif. Setiap pementasan tidak boleh membuat penonton menjadi jenuh. Dari sanalah Prayit mulai belajar make up dan merancang sendiri kostum untuk pementasannya. Lambat laun dirasakan dunia fashion sangat menarik, Prayit mulai menjahit dan mencoba membuat pola hingga akhirnya dia menemukan jawaban bahwa fashion adalah pegangan hidupnya. Pilihan menekuni dunia fashion dia mantapkan di awal tahun 90-an.

Berbekal keterampilan secara otodidak, Prayit mampu menciptakan berbagai desain dalam waktu singkat. “Untuk menciptakan desain biasanya saya mulai dengan membayangkan sesuatu, dari sanalah inspirasi muncul. Terkadang saya juga mencari referensi dari trend yang tengah berkembang saat ini”, ungkap pria kelahiran 25 Nopember 1967 ini.

Prayit sangat cerdik membidik pasar, pangsanya adalah fashion wanita. “Fashion wanita tidak akan pernah ada habisnya karena wanita akan selalu mengikuti trend dan ingin up to date, berbeda dengan pria yang sekali tempo berbelanja pakaian tapi mungkin akan mengulanginya untuk tempo waktu yang relatif cukup lama”, ujarnya beralasan.

Mengenai tarif, Prayit mengaku fleksibel. “Finansial bukanlah segalanya karena saya mendasari pekerjaan saya ini sebagai sebuah hobby sehingga yang saya bangun sejak awal adalah bagaimana saya bisa merasa senang dan nyaman. Adanya rejeki yang mengalir dari sana bagi saya adalah bonus yang harus saya syukuri”, kata Prayit.

Pria satu ini tercatat beberapa kali menyandang gelar juara pada berbagai lomba. “Lomba bagi saya adalah ajang belajar dan sharing pengalaman. Melalui lomba saya bisa mengukur sejauh mana kemampuan saya. Dengan lomba saya juga memperoleh banyak relasi yang sudah barang tentu akan berguna bagi saya kelak”, ujarnya memungkasi. *irwan
Categories: ,

0 komentar:

Posting Komentar